Pages

Selasa, 02 Februari 2016

Kenapa Ummat ISLAM Mengalami Kemunduran

( oleh Ust.Jahada Mangka,Lc )


( The Picture was taken by lkc.dompetdhuafa.org )

Tujuan Penyajian Materi :
1.    Agar peserta tarbiyah menyadari kondisi ummat Islam hari ini.
2.    Untuk menumbuhkan semangat dan tanggung jawab terhadap Islam.
3.    Agar peserta tarbiyah mengetahui solusi dan jalan keluar untuk mengembalikan kejayaan ummat.        


Kenapa Umat Islam mengalami kemunduran?
Para ulama kita secara khusus, sejarahwan kita sepakat bahwa umat Islam hari ini mengalami kemunduran dan keterbelakangan kalau dibandingkan dengan periode umat terdahulu. Bahkan jika kita membandingkan realitas umat Islam hari ini dan umat Islam khususnya diawal dakwah Islam, maka sekarang ini terjadi keterasingan yang kedua (Al ghurbatu tsani) setelah keterasingan pertama (Al ghurbatu Uwla) setelah Rasulullah berdakwah.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda ”Islam datang dalam keadaan asing. Islam datang dalam keadaan aneh dan suatu saat ia datang dalam keadaan yang asing dan aneh”.
Perbedaan antara Al Ghurbatu Uwla dan Al Ghurbatu Tsani yaitu:
a)    Keterasingan pertama
Keterasingan Islam yang pertama kali disebabkan oleh jumlah kaum muslimin yang sangat sedikit dan kekuatan mereka yang sangat lemah dibandingkan dengan kekuatan kufur (Al ghurbatul uwla). Tapi, pemahaman mereka terhadap Islam itu benar. Bahkan jangankan orang yang sudah lama masuk Islam, orang baru masuk Islam saja sudah memahami akan hakikat Islam yang sesungguhnya, hakikat Islam yang sebenarnya, paling tidak mereka paham akan masalah-masalah pokok dalam Islam. Orang-orang musyrikin, orang-orang kafir sekalipun paham akan Islam, mereka paham hakekat ﻻﺇﻠﻪﺇﻻﺍﷲ dan mereka tokoh-tokoh kekafiran yang berdiri menentang Islam adalah orang-orang yang paham akan hakikat Islam. Buktinya diawal rasulullah menyampaikan dakwah, terjadi keresahan dikalangan orang Quraisy. Tokoh-tokoh Quraisy mendatangi Rasulullah, mereka bertanya kepada Rasulullah  tentang apa yang beliau bawa, yang membuat orang Quraisy  menjadi resah yang memisahkan antara bapak dan anaknya, ibu dan anak, suami dan istrinya.
Rasulullah, “Saya  hanya membawa I kalimat yang jika kalian beriman kepada kalimat itu maka kalian akan menguasai daratan Arab dan non Arab.”
Tokoh Musyrikin, “jangankan sekali, 10 kalipun kami siap mengucapkannya.”
Rasulullah, “katakanlah”
Tokoh musyrikin, “Kami tidak akan mengatakannya dan kami tidak akan membiarkanmu dengan kalimat ini.”
Ini menunjukkan bahwa tokoh-tokoh musyrikin itu paham akan hakikat dan konsekuensi dari
b)    Keterasingan yang kedua
Umat Islam asing ditengah-tengah orang Islam itu sendiri. Tidak sedikit dari penuntut ilmu, Muballigh, duat yang tidak memahami hakikat dan makna ﻻﺇﻠﻪﺇﻻﺍﷲ yang sebenarnya.
Contoh:
a)    Ketika ada pelarangan terhadap orang-orang yang bertabarruk pada kuburan orang yang dianggap shaleh bahwa itu adalah kesyrikan, maka mereka menjawab: “dari mana anda mengatakan bahwa ini syirik? Anda ingin memisahkan Islam dengan rohani.
b)    Ketika dikatakan kepada kaum muslimin tidak boleh berhukum dengan hukum selain Allah dan rela dengan hukum selain Allah karena ini membawa kepada kesyrikin dan mengeluarkan orang dari Islam , dari mana anda mendatangkan faham dan pendapat seperti ini? maka mereka mengatakan anda adalah fundamentalis, teroris, ekstrimis atau kalaupun ada yang menjawab paling tinggi adalah berhukum kepada hukum selain Allah adalah kufrun duna kufrun dan kebanyakan mengatakan ini hukum dan Islam adalah agama.
c)    Kita sampaikan pada guru dan dosen sosiologi, pada guru dan dosen pendidikan bahwa ilmu yang kalian pelajari dan ajarkan adalah ilmu barat yang bertentangan dengan syariat Islam bahkan bertentangan dengan aqidah Islam. Mereka akan berkata Anda ini adalah ekstrim, apa hubungannya ilmu dengan agama.
Begitu banyak persoalan prinsip dalam Islam yang jika diangkat  orang Islam akan merasa asing dengan persoalan ini. Inilah orang yang mengaku Islam namun mereka tidak menyadari bahwa sesungguhya mereka tidak berada pada hakekat Islam sesungguhnya. Inilah kerasingan Islam yang kedua yang tentu saja ini membutuhkan semangat, perjuangan yang besar untuk memperbaikinya. Sekarang yang harus dilakukan adalah tidak sekedar merintis pemahaman salaf tapi meluruskan pemahaman/manhaj talaqqinya, baru kemudian kita membangun umat ini.

Fenomena kemunduran:
Dilihat dari 2 sisi.
1.    Dari sisi wilayah / teritorial:
Secara umum Negara territorial umat Islam dibagi tiga, yaitu:
a)    Negeri Islam yang telah dirampas (disana eksis Islam, ditegakkan syariat  Islam tetapi dicaplok oleh kaum kuffar, artinya dulunya dia adalah negeri Islam tetapi dirampas oleh orang kafir. Misal:
·         Spanyol (Andalusia)
Umat Islam sempat membangun peradaban yang gemilang selama kurang lebih 8 abad di Spayol/Andalusia, dan merupakan peradaban yang tidak ada tandingannya. Bahkan  para pemuda Eropa menuntut ilmu wasilah kepada ulama-ulama Islam di Andalusia kemudian mereka mengembangkan di barat. Jadi peradaban yang dicapai barat adalah adopsi dari peradaban umat Islam bukan saja ilmu syar’i yang dituntut tapi juga ilmu wasilul haya. Di Andalusia lahir ulama yang menjadi maraji, padahal tidak pernah belajar ke Arab dan terkenal di dunia Internasional seperti tafsir Al Kurtubi, Ibnu Arabi dan masih banyak lagi ulama internasional dalam berbagai disiplin ilmu muncul di spanyol.
·         Palestina
Yahudi merampasnya kemudian mendirikan Negara Yahudi di jantung kota kaum muslimin.
·         Pilipina
Sebelum datang Spanyol menjajah kemudian diserahkan kepada Amerika,   Negara ini merupakan Negara umat Islam .
Catatan :
Para Ulama sepakat, hukum asal jihad fisabilillah adalah fardhu kifayah. Tetapi dapat berubah menjadi fardhu ‘ain ketika ada negeri kaum muslimin yang dimasuki kaum kuffar, maka orang-orang di negeri itu wajib jihad mengusir orang-orang kafir dan jika tidak mampu maka tetangganya membantunya. Hari ini bukan hanya sejengkal tanah umat Islam yang telah dimasuki orang-orang kuffar yang mereka rampas tapi 1 benua telah mereka ambil. Yang lebih menyedihkan adalah negeri palestina yang merupakan tanah suci umat Islam dan tempat isra’nya Rasulullah dan isra pertama kaum muslimin telah diambil separuh oleh orang Yahudi dan dijadikan Negara Yahudi.
b)    Negeri Islam yang sedang bergolak. Mis:
·         Palestina
·         Irak
·         Afganistan
·         Checnya
c)   Negeri Islam yang terancam.
·         Indonesia
·         Negara arab
·         dan sebagainya.
2.    Dari aspek kehidupan
[QS. Al - A'raaf (7) ayat 96]
Artinya :
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya
a)    Aqidah
b)    Ibadah
c)    Akhlak
d)    Ekonomi
e)    Politik
f)     Pendidikan
g)    Meliter

Di antara sebab kemunduran di atas, adapun :
1.    Cinta dunia:
·         Tersebarnya riba
·         Sibuk dengan dunia
·         Ridha dengan dunia
2.    Takut mati —- meninggalkan jihad.
Sebab utama kemunduran adalah jauhnya ummat dari Al Qur’an.
·         QS. Al-An’am (6) ayat 4 – 6
Artinya :
4.    Dan tidak ada suatu ayatpun dari ayat-ayat[458] Tuhan sampai kepada mereka, melainkan mereka selalu berpaling dari padanya (mendustakannya).
[458] Ayat di sini berarti mukjizat atau ayat Al-Quran atau peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam alam yang menunjukkan kekuasaan Allah.
5.    Sesungguhnya mereka Telah mendustakan yang Haq (Al-Quran) tatkala sampai kepada mereka, Maka kelak akan sampai kepada mereka (kenyataan dari) berita-berita yang selalu mereka perolok-olokkan.
6.    Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyak generasi yang Telah kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu) Telah kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah kami berikan kepadamu, dan kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, Kemudian kami binasakan mereka Karena dosa mereka sendiri, dan kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain.
·         QS. Fushshilat (41) ayat 52
Artinya :
Katakanlah: “Bagaimana pendapatmu jika (Al Quran) itu datang dari sisi Allah, Kemudian kamu mengingkarinya. siapakah yang lebih sesat daripada orang yang selalu berada dalam penyimpangan yang jauh?”

Solusi dan terapinya:
1.    Melahirkan generasi Qur’an.
[QS. Al-Furqan (25) ayat 52]
Artinya :
Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Quran dengan jihad yang besar.
2.    Jalan melahirkan generasi qur’ani adalah lewat tarbiyah jaddah (yang serius).
[QS. Al-Jumu’ah (62) ayat 2]
Artinya :
Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan hikmah (As Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,

The Source :

0 komentar:

Posting Komentar