Pages

Sabtu, 19 September 2015

Mewawancarai Seorang Wirausahawan Sukses

#latepost
Tugas Individu ini, diberikan oleh Dosen mata kuliah "Kewirausahaan",, sewaktu ane masih duduk di semester 2. *Petunjuknya : "Carilah seorang kerabat terdekat atau tetanggamu yang menurut kamu... beliau termasuk orang yang telah sukses dalam menjalankan bisnisnya"
Kata "SUKSES" di sini, bukan yang hanya bisnisnya berhasil tersebar di mana-mana alias bercabang yaah, tetapi sukses dalam artian, dari usahanya tersebut,,ia sudah mampu menghasilkan banyak keuntungan. Kemudian keuntungan tersebut dipakai cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (Kebutuhan Pokok alias yang PRIMERnya) dan/atau bisa sampai memenuhi kebutuhan Sekunder bahkan Tersiernya.
Oke. Daripada ane jauh-jauh pergi ke sana ke mari, mending ane langsung pergi mewawancari tetangga sebelah kanan rumahku,, karna ane paling ingatnya kalau beliau telah lama membuka usaha jual pulsa, aksesoris handphone, ATK, dkk... dan dari usaha tersebut beliau mampu membeli sebuah mobil. Masya Allah.. emang rejeki kagak ke mane dah... :D
Well, just read this :


BIOGRAFI
Seorang wirausahawan yang mungkin tidak terlalu dikenal oleh semua masyarakat di Sulawesi Tengah, tapi beliau termasuk wirausahawan sukses dari bisnis yang dilakoninya. Namanya lengkapnya Hasnawati, lahir pada tanggal 18 Juli 1965. Beliau telah menikah dengan seorang pria yang dicintainya dan dikaruniai seorang anak yang berjenis kelamin laki-laki. Pekerjaannya hanya sebagai seorang ibu rumah tangga.

BISNIS FOTOCOPY
Ibu Asna memiliki sebuah rumah BTN. Awalnya, beliau hanya membeli tanah kosong yang sudah ada bangunan rumahnya. Tetapi sebagian tanahnya untuk rumah dan sebagiannya lagi masih tanah kosong. Dari tanah yang kosong itu, ibu asna mendiskusikan dengan suaminya “Bagaimana jika tanah kosong tersebut dimanfaatkan untuk memperpanjang rumahnya ke samping. Di mana ada ruangan khusus ukuran besar yang dapat dimanfaatkan untuk menyimpan sebagian barang-barang peralatan rumah atau dijadikan gudang”. Mereka pun setuju dan membayar tukang untuk merenovasi rumahnya. Kemudian rumah itulah yang sampai saat ini ditinggali oleh Ibu Asna bersama suami dan satu orang putranya.
Setelah itu, beberapa bulan beliau bertempat tinggal di rumah tersebut. Ibu Asna merasa jenuh, seakan tidak ada aktivitas menarik yang dapat dilakukannya di waktu kosong selama di rumah. Saat itulah, muncul ide yang terbesit di benak beliau. Bagaimana jika ruang khusus besar itu dijadikan tempat untuk membuka bisnis. Belum terpikirkan oleh ibu asna, mau berbisnis apa. Maka dari itu, beliau mendiskusikan hal tersebut dengan suaminya. Setelah diskusi, mereka berencana untuk berjualan pulsa saja karena sangat jarang juga orang yang menjual pulsa semua operator di sekitar daerah rumahnya. Itulah bisnis pertama kali yang dilakoni oleh ibu asna pada awal bisnisnya. Dan modalnya berasal dari sebagian uang gaji suaminya dan tabungan yang dimiliki ibu asna sendiri. Mereka berprinsip untuk mengolah uang tersebut dan menghasilkan beberapa keuntungan.
Keesokan harinya, ibu asna membersihkan ruang kosong tersebut dan membeli dua buah lemari kaca untuk memajangkan kartu-kartu perdana semua operator. Tak lupa pula, beliau pergi mendaftar sebagai pelanggan “reseller” pulsa dan membeli saldo. Jika kita ingin jadi reseller pulsa, ada dua jenis penjual yang menawarkan saldo. Ada yang menjual satu nomor untuk semua operator dan ada juga yang menjual berdasarkan masing-masing operator. Tetapi berbeda juga nilai jualnya. Maka dari itu, ibu asna memilih untuk membeli saldo yang dijual di pusat orderan saldo masing-masing operator karena lebih murah dan lebih besar untungnya. Sementara yang satu nomor untuk semua operator, nilai jualnya lebih mahal.
Dalam menjual pulsa, tidak lupa pula menyediakan beberapa kartu perdana dari berbagai operator. Ibu Asna mendapatkan beberapa macam jenis kartu perdana

JATUH BANGUN
Dalam perjalanan bisnis seorang wirausahawan, pasti pernah mengalami kerugian atau hambatan. Pada umumnya, terutama pada pembisnis fotocopy, mereka sering mengalami hambatan pada mesin fotocopynya. Inilah yang pernah juga dialami oleh ibu Asna. Mesin fotocopynya sempat diperbaiki oleh tukang mesin tetapi setelah diperbaiki, mesinnya tidak bertahan lama digunakan.

ALASAN BERWIRAUSAHA
Alasan, mengapa ibu asna memilih untuk menjadi wirausahawan ketimbang menjadi wanita karir yang bekerja di kantoran yakni dikarenakan ibu asna ingin mengisi kekosongan di rumah dengan menjual barang dagangannya dan menerapkan pula ilmu yang pernah didapatkannya di bangku perkuliahan. Di samping itu juga, beliau ingin menambah penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari.


0 komentar:

Posting Komentar